Warjito – Kuli Bangunan, Sukses membangun Bisnis bermodal Kualitas Kerja
<p style="text-align: justify;">Banyak pahlawan kehidupan di sekitar kita yang bisa menjadi panutan dan contoh untuk kebaikan dan kesuksesan. Salah satunya adalah Warjito, Kuli Bangunan asal Tuban yang kini sukses menjadi pemborong dan memiliki beberapa bisnis di Balikpapan. Kisah perjalanan panjangnya dari nol hingga sukses seperti sekarang akan menjadi inspirasi dan pelajaran berharga buat siapapun yang mau Sukses.</p>
<p style="text-align: justify;"><em>“Belajar sungguh-sungguh dan gunakan dengan benar Ilmu Bangunan yang didapat dari pelatihan maupun buku, dengan demikian Anda akan menghasilkan kualitas kerja bagus. Akhirnya pekerjaan yang mencari kita, bukan kita yang mencari pekerjaan”</em> demikian Ia berpesan kepada para Tukang yang ingin sukses.</p>
<p style="text-align: justify;">Pria Asli Tuban yang memiliki 4 orang putra-putri ini sejak tahun 2015 merantau ke Balikpapan dan merupakan perantauan pertamanya. Yakin dengan bekal kemampuan dan pengalaman di bidang bangunan selama lebih dari 20 tahun memantapkan tekad dan keberaniannya. Sebagai kontraktor bangunan, kini Warjito tidak hanya membawahi puluhan tukang bangunan dan mengerjakan pekerjaan renovasi dan pembangunan Rumah, proyek gedung pemerintah, gedung sekolah dan perkantoran, tapi Juga memiliki bisnis paving Blok, risplang beton dan profil. Melihat peluang yang begitu besar di tanah rantau ini, Ia memutuskan memboyong anak dan istrinya dari Tuban ke Balikpapan.</p>
<p style="text-align: justify;">Saat ini Ia juga sering diminta menjadi Narasumber untuk memberikan motivasi dan sharing kisah sukses setiap ada kegiatan pelatihan Tukang di Pontianak, Palangkaraya dan kota lainnya.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>NYANTRIK SELAMA 5 TAHUN</strong></p>
<p style="text-align: justify;">“Karena masalah ekonomi, saat lulus Lulus SMP tahun 1983 Warjito tidak meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya, kemudian saya ikut paman saya yang seorang pemborong bangunan, kerja apa saja sambil belajar” Ia mengawali kisahnya. Dengan tekun Ia belajar semua hal tentang pekerjaan pertukangan selama mengikut pamannya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Bagaimana membuat pondasi, memasang batu bata, memasang kusen, cor beton, mengerjakan atap, pemasangan ubin, pengecatan dan lainnya. Satu per satu pekerjaan-pekerjaan pertukangan Ia kuasai dan dengan penuh percaya diri mengerjakannya. Kalau dalam kisah pewayangan, apa yang Ia lakukan ini disebut dengan NYANTRIK, ngikut sang guru kemanapun dia pergi, mengamati dan belajar Ilmu langsung dari sang guru. Dengan sabar dan tekun Ia menjalani peran sebagai Cantrik dan 5 tahun kemudian perjuangannya membuahkan hasil, oleh sang guru yang tidak lain adalah Pamannya sendiri, di tahun 1993 Ia dipercaya sebagai Tukang, dan di tahun 1996 sudah mendiri dan mampu menerima pekerjaan konstruksi.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>MODAL KUALITAS</strong></p>
<p style="text-align: justify;">“Modal utama saya dalam bekerja adalah menjaga kualitas bangunan, karena dengan hasil kerja yang baik orang akan percaya dan akhirnya bercerita ke orang lain” ceritanya dengan antusias. Ia menambahkan bahwa hampir semua pekerjaan bangunan yang dia terima selama ini adalah rekomendasi dari orang yang pusa dengan pekerjaan saya sebelumnya. Dengan keyakinan ini, Warjito selalu menjaga kualitas pekerjaan bahkan seringkali menolak proyek yang dia sendiri tidak yakin bisa memberikan yang terbaik. “saya pernah mengerjakan proyek renovasi sekolah dengan biaya minim, tapi tetap harus memberikan hasil dengan kualitas bangun yang terbaik, agar bangunan awet” Ia menambahkan. “Lebih baik tidak untung dari pada untung besar tapi kualitas bangunan jelek”</p>
<p style="text-align: justify;"><br /> <strong>AKTIF BELAJAR DAN NETWORKING</strong></p>
<p style="text-align: justify;"><img src="/images/cms/warjito2.jpg" alt="" width="827" height="650" /></p>
<p style="text-align: justify;">Ia sadar bahwa kunci sukses seseorang adalah terus belajar, hal ini ditunjukkan dengan rutin mengikuti pelatihan dan sertifikasi tukang yang diadakan oleh Semen Gresik maupun Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur.</p>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Tahun 2007, pertama kali mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Semen Gresik di kota Tuban. Ada 150 peserta pelatihan, rata-rata tukang senior dan mandor. “Saya grogi dan tidak percaya diri, mereka hebat-habat” kenangnya. Di hari kedua pelatihan, dari hasil penilaian test tertulis tidak disangka Warjito mendapatkan nilai terbaik dibanding 150 peserta lainnya, hal ini membuatnya percaya diri sehingga di tes praktek di hari ke-3 Ia menjadi yang terbaik untuk kategori Tukang Batu Umum. “Para mandor justru saat ujian prakteknya kalah trampil” katanya. “Setelah menjadi Juara 1 sebagai Tukang Batu Umum, tawaran pekerjaan semakin banyak, banyak orang makin mengenal saya”.</li>
<li>Tahun 2008 pelatihan di kota Malang. Pelatihan ini diikuti oleh 25 kabupaten yang mengirimkan 1 perwakilan tukang terbaik, Warjito mewakili kabupaten Tuban sebagai Tukang Batu terbaik. Peserta terbaik dalam pelatihan ini akan dikirim mengikuti Lomba Konstruksi di Jakarta. Ia menjadi peserta pelatihan terbaik, dikirim ikut lomba ke Jakarta dan menang sebagai Juara Pertama. ‘Saat itu Jawa Timur menjadi Juara Umum, usai lomba saya mendapatkan tawaran untuk bekerja di Dubai dengan gaji sangat tinggi, tapi saya tidak bisa karena belum siap meninggalkan anak istri” Kenangnya.</li>
<li>Tahun 2009 kembali mengikuti pelatihan di Kota malang, kali ini Ia menang sebagai tukang Besi (Pembesian), dan mengikuti Lomba Konsturksi di Jakarta. Ia berhasil meraih Juara Pertama. Jawa timur kembali menjadi Juara umum, selain juara untuk Pembesian, juara kategori Tukang Batu dan Tukang Kayu.</li>
<li>Tahun 2010, Ia diminta untuk mewakili Jawa Timur untuk Lomba Konstruksi di Jakarta Kategori Tukang Kayu, tapi karena tidak yakin Ia menolaknya. “Prinsip saya kalau ikut harus menang, jadi karena tidak yakin, saya tidak menerima tawaran itu” Ia menjelaskan. Di Tahun 2011 ia tidak ikut.</li>
<li>Tahun 2012 dia mengikuti Lomba Konstruksi di Jakarta secara mandiri atas nama Serikat Pekerja tidak lagi atas nama Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur. Kali ini belum bisa masuk final.</li>
<li>Di tahun-tahun berikutnya tidak pernah absen mengikuti kejuaraan Tukang Nasional di Jakarta. Tahun 2013 dan 2014 menang Juara 1 untuk pembesian dan Kayu. Tahun 2015 ketika sudah merantau di Balikpapan, Warjito kembali mewakili Jawa Timur mengikuti Lomba Tukang Nasional dan berhasil menjadi Juara 1 kategori Tukang Ubin. Di tahun 2016 Ia tidak bisa mengikuti lomba karena sejak tahun 2016 ada peraturan bahwa peserta yang pernah menang (juara 1,2,3) tidak boleh mengikuti Lomba. Ia merekomendasikan Tukang terbaik untuk ikut seleksi di Malang dan Lolos ikut lomba ke Jakarta.</li>
</ul>
<p style="text-align: justify;">“Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, kegiatan pelatihan dan lomba juga menambah kenalan yang sangat penting untuk bisnis” kisahnya.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>MERANTAU KE BALIKPAPAN DAN MENGEMBANGKAN BISNIS</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Awalnya Dia mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek di sebuah Rumah Sakit Pertamina di Balikpapan. Selama mengerjakan proyek inilah dia mulai mendapatkan banyak kenalan, para dokter dan pejabat setempat, dan mulai mendapat banyak tawaran. Melihat kondisi Balikpapan lebih baik dan peluangnya besar, dia memutuskan untuk menetap dan tidak pulang, namun justru meminta anak istrinya menyusulnya ke Balikpapan sampai sekarang.</p>
<p style="text-align: justify;">Semasa masih di Tuban, Warjito yang memiliki jiwa bisnis sudah mengembangkan usaha Paving Blok, risplang dan juga profil. Bisnisnya berjalan dengan baik. Di Balikpapan, sejak 2 tahun lalu dia mulai merintis bisnis serupa dan tahun ini sudah mulai kelihatan hasilnya. Ia menuturkan “Anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang baik, jadi saya harus mengumpulkan banyak uang, jadi selain menjadi kontraktor saya menjalankan bisnis ini”</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>KIAT-KIAT SUKSES</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Warjito menjelaskan bahwa kita suksesnya adalah: TERUS BELAJAR, KERJA SUNGGUH-SUNGGUH dan yang terpenting adalah MENJAGA KUALITAS. Ia bahkan membatasi jumlah pekerjaan yang diterimanya agar bisa memberikan kualitas pekerjaan yang terbaik.</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>CITA-CITA</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Dengan Antusias Dia menceritakan tentang cita-citanya yang harus diwujudkan:</p>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Anak-anak harus sekolah setinggi-tingginya sampai selesai</li>
<li>Bisnis Pavling blok, risplang beton dan profil di Balikpapan berjalan lancar</li>
<li>Ingin Membangun komunitas dan ada pelatihan Tukang di Balikpapan</li>
</ul>
<p style="text-align: justify;"><strong>PESAN UNTUK PARA TUKANG</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Terakhir dia berpesan kepada para Tukang agar mendapatkan kesuksesan: “<em>Belajar sungguh-sungguh dan gunakan dengan benar Ilmu Bangunan yang didapat dari pelatihan maupun buku, dengan demikian Anda akan menghasilkan kualitas kerja bagus. Akhirnya pekerjaan yang mencari kita, bukan kita yang mencari pekerjaan”</em> (Joko Ristono)</p>