Desain rumah tinggal harus mempertimbangkan keindahan, kesehatan dan kenyamanan. Untuk mewujudkannya ada beberapa hal yang harus dipenuhi, seperti: sirkulasi udara yang baik, ruangan yang cukup sinar matahari, tata letak ruang yang baik untuk menunjang aktivitas penghuni, ruang terbuka untuk taman, dan sebagainya.
Salah satu kriteria rumah tinggal yang sehat dan nyaman adalah memiliki sistem sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara rumah tinggal merupakan proses pergantian udara di dalam ruangan rumah tinggal. Sistem sirkulasi udara rumah tinggal terbagi dalam 2 jenis, yaitu Sirkulasi udara alami dan sirkulasi udara buatan.
1. Sistem sirkulasi udara alami
Sirkulasi udara alami adalah proses pergantian udara di dalam ruangan secara natural melalui bukaan / ventilasi untuk mengalirkan udara. Sirkulasi udara alami menggantikan udara ruangan dengan udara luar yang lebih bersih. Ventilasi ini dapat berupa pintu, jendela dan lubang angin. Di Indonesia yang beriklim tropis, sirkulasi udara alami yang cocok adalah dengan sistem “cross ventilation” (ventilasi silang).
2. Sistem sirkulasi udara buatan
Sirkulasi udara buatan adalah proses pergantian udara di dalam ruangan dengan bantuan alat teknologi. Pada sirkulasi udara buatan tidak selalu mengganti udara ruangan dengan udara luar, tapi lebih cenderung menciptakan pergerakan udara di dalam ruangan yang terus berputar dan berganti. Alat teknologi yang umum digunakan adalah kipas angin, exhaust fan, dan AC (Air Conditioning).
Akan lebih baik menggunakan sistem sirkulasi udara alami, yang ramah lingkungan karena lebih hemat biaya listrik, hemat biaya perawatan, dan bersifat natural.
1. Cross Ventilation (ventilasi silang)
Ventilasi silang dibuat dengan membuat bukaan/ventilasi pada ruangan yang diatur sedemikian rupa, agar udara dapat mengalir dari satu bukaan ke bukaan lainnya, sehingga udara tidak terjebak dalam ruangan dan dapat berganti dengan udara yang lebih bersih.
Menurut letaknya bukaan / ventilasi terdapat 3 jenis cross ventilation yaitu high cross ventilation (ventilasi silang atas), low cross ventilation (ventilasi silang bawah) dan high-low ventilation (perpaduan ventilasi silang atas dan bawah).
2. Dinding rumah tinggal dibuat minimal 3M’
Dengan membuat dinding rumah tinggal lebih tinggi, akan mempengaruhi pemasangan plafon rumah menjadi lebih tinggi, sehingga udara dapat mengalir baik dan ganti dengan udara lebih bersih dan segar. Memasang plafon lebih yang tinggi, membuat ruangan lebih terkesan lapang dan lega.
3. Ada ruang terbuka di rumah tinggal
Ruang terbuka pada rumah tinggal dapat berupa void (bukaan pada lantai bangunan bertingkat) atau patio (taman dalam rumah baik di tengah / disamping / di belakang rumah) atau taman di luar rumah tinggal baik di depan, samping atau belakang rumah tinggal (Jerie)