Salah satu bagian penting dari sebuah rumah adalah fondasi. Walau tampilan rumah terlihat indah dan menarik, tapi jika tidak memiliki fondasi yang kuat maka rumah bisa mudah rusak dan tidak akan bertahan lama. Karena itulah, membangun fondasi adalah hal pertama yang harus diperhatikan saat membangun rumah. Pemilihan material bahan harus diperhitungkan dengan cermat agar struktur bangunan tetap stabil.
Material yang biasa digunakan untuk fondasi di antaranya adalah batu kali dan batu kumbung. Kedua jenis batu ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cara penggunaannya dapat disesuaikan dengan jenis tanah di lokasi pembangunan rumah. Jenis tanah yang seperti apa dan apa saja kelebihan serta kekurangan kedua jenis batu ini? Yuk, simak penjelasan Pak Jago berikut ini!
Fondasi Batu Kali
Batu kali adalah kelompok batuan yang terbentuk oleh kikisan gerakan air. Sesuai namanya, batu ini sering ditemukan di dasar sungai, baik di hulu maupun hilir sungai. Bentuk dan ukuran batu kali sangat beragam. Untuk batu kali ukuran besar, penggunaannya harus dihancurkan lebih dulu sebelum digunakan pada fondasi, sehingga sering disebut dengan batu belah.
Kelebihan:
Fondasi batu kali memiliki bentuk konstruksi yang lebih sederhana. Ukuran lebar fondasi bisa menyesuaikan kebutuhan dengan mudah, sehingga daya topang bebannya lebih maksimal.
Batu kali adalah salah satu jenis fondasi yang awet dan kuat sehingga struktur bangunan di atasnya bisa lebih tahan lama. Bentuk batu kali yang tidak beraturan dan tekstur permukaan yang cukup kasar membuat beton atau perekat bisa mengikat dan menempel dengan kuat.
Material batu kali cukup mudah didapat di berbagai daerah. Kemudahan ini membuat biaya untuk menyediakan batu kali menjadi lebih murah.
Kekurangan:
Fondasi batu kali hanya cocok diaplikasikan pada kondisi tanah stabil, yaitu kondisi tanah dengan struktur padat dan tidak mudah bergeser atau bergerak terutama oleh gerusan air. Pergeseran tanah bisa membuat fondasi retak yang mengakibatkan penurunan fondasi hingga dinding bangunan ikut retak.
Tingkat ketahanan fondasi batu kali tidak terlalu baik pada kondisi tanah yang sering terendam air. Keberadaan air bisa menggerus atau mengikis beton sebagai perekat batu kali, sehingga daya rekatnya perlahan berkurang.
Fondasi Batu Kumbung
Batu kumbung yang juga dikenal sebagai batu putih adalah batuan kapur yang berasal dari pegunungan kapur, salah satunya berada di wilayah Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro. Batu ini ditambang dan dipotong-potong sesuai kebutuhan sebelum digunakan sebagai fondasi.
Kelebihan:
Berbeda dengan batu kali yang bentuk dan ukurannya tidak beraturan sehingga pengerjaannya harus lebih teliti dan membutuhkan waktu lebih lama, batu kumbung memiliki ukuran yang seragam sehingga membuat proses pengerjaan fondasi menjadi lebih cepat dan rapi. Hal ini tentu juga bisa menghemat waktu dan biaya pengerjaan fondasi.
Batu kumbung tidak mudah tergerus atau keropos oleh air asin, seperti di pantai atau lahan sekitar tambak. Karena kelebihan inilah, banyak rumah di daerah pesisir yang menggunakan batu kumbung sebagai material fondasi, seperti di daerah Tuban misalnya.
Kekurangan:
Bentuk batu kumbung yang kotak dan bertumpuk secara rata, membuat keterikatan fondasi menjadi kurang kuat. Tekstur permukaan yang halus mengakibatkan daya ikat antara perekat dan pasangan batu lebih lemah daripada fondasi batu kali.
Berbeda dengan batu kali yang biasa digunakan sebagai material fondasi, peminat batu kumbung belum terlalu banyak. Rumah-rumah, terutama di wilayah perkotaan, lebih banyak yang menggunakan batu kali karena kemudahan untuk mendapatkannya.
Untuk daerah yang jauh dari sumber batu kumbung, yaitu gunung kapur, biaya pengadaan atau pendistribusiannya cukup mahal. Ini tentu berpengaruh pada biaya pengerjaan fondasi seluruhnya. Ditambah jika ukuran batu kumbung yang diinginkan tidak tersedia, Sahabat Jago harus memesannya terlebih dulu dan pastinya membutuhkan waktu.
Demikian penjelasan dari Pak Jago tentang kelebihan serta kekurangan batu kali dan batu kumbung sebagai material fondasi. Ikuti terus tips dan informasi seputar konstruksi dan desain bangunan di situs Jago Bangunan dan Facebook Jago Bangunan. Sahabat Jago juga bisa #TanyaPakJago di situs dan Facebook jika ada pertanyaan yang ingin disampaikan.
Sumber: Frequently Asked Questions (pertanyaan yang sering diajukan) Facebook Jago Bangunan