Sumber gambar di sini
Merancang rumah dari nol pasti butuh memahami segala persiapannya, salah satu yang penting di antaranya adalah konstruksi bangunan. Konstruksi menjadi dasar dari keseluruhan bangunan yang nantinya berpengaruh pada daya tahan bangunan tersebut.
Konstruksi bangunan harus direncanakan secara matang dan dengan perhitungan yang tepat karena fungsi pentingnya, yaitu memperkokoh bangunan, membuat bangunan tahan bencana, dan menopang keberadaan elemen konstruksi lainnya. Selain itu, konstruksi yang tepat akan membuat masing-masing struktur bangunan saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan yang kuat.
Kali ini, Pak Jago akan berbagi informasi tentang bagian-bagian penting dalam konstruksi bangunan sebagai pertimbangan Sahabat Jago dalam membangun rumah yang kokoh. Yuk, simak sampai akhir!
Sumber gambar di sini
Fondasi adalah bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang langsung menempel pada tanah. Fungsinya untuk menopang beban bangunan secara keseluruhan agar dapat berdiri kokoh dengan meneruskan beban ke dalam tanah.
Fondasi memiliki banyak jenis yang perlu disesuaikan dengan karakteristik lahan bangunan. Beberapa jenis fondasi rumah yang biasa digunakan di Indonesia, antara lain fondasi tapak, fondasi cakar ayam (detail fondasi cakar ayam bisa disimak di artikel sebelumnya), dan fondasi tikar. Sedangkan untuk bahan penyusun pondasi biasanya menggunakan susunan dari batu bata, batu kali, atau beton. Material yang biasa digunakan untuk fondasi dapat Sahabat Jago baca kembali di artikel sebelumnya.
Usahakan lahan yang akan dibangun memiliki risiko longsor yang kecil dan tidak rentan terhadap penurunan tanah agar fungsi fondasi dalam menopang hunian semakin optimal. Salah satu cara yang kerap dilakukan untuk mengidentifikasi kawasan rawan longsor adalah dengan melakukan cek jenis dan struktur tanah yang melibatkan ahli atau bisa juga menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Teknik dengan menggunakan teknologi komputerisasi mampu menghasilkan analisa akurat tentang kondisi lahan, dalam hal ini menentukan lokasi lahan yang aman.
Jika Sahabat Jago memiliki lahan dengan kerawanan bencana longsor atau penurunan tanah, hal tersebut dapat disiasati dengan teknik soil nailing. Teknik memperkuat tanah untuk menjaga kestabilan galian tanah dengan memasukkan besi beton yang dipasang memiliki jarak yang dekat dengan massa tanah sehingga tanah menjadi lebih stabil.
Sumber gambar di sini
Bagian konstruksi bangunan rumah selanjutnya adalah sloof, yaitu bagian bangunan yang diletakkan di atas fondasi. Dua fungsi utama sloof adalah mendistribusikan beban dari bagian atas bangunan ke fondasi secara merata serta sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh kalau terjadi pergerakan tanah.
Kemampuan tanah yang berbeda dalam menopang bangunan bisa sangat memengaruhi keseimbangan bangunan. Karena itulah, konstruksi bangunan terbuat dari baja dan beton agar bisa menahan bangunan tetap dalam posisi yang sejajar.
Sumber gambar di sini
Dinding menjadi satu kesatuan dari konstruksi yang dibangun di atas balok beton. Selain berfungsi untuk memisahkan bagian dalam dengan bagian luar rumah, dinding juga memiliki fungsi penting lainnya, baik dari sisi keamanan dan kenyamanan penghuninya, serta dari sisi estetika.
Berdasarkan ragam manfaatnya, penting untuk mengetahui jenis-jenis material dinding rumah yang biasa diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan dan keunggulannya.
Dinding Rumah dengan Material Batu Bata Merah
Penggunaan dinding rumah dengan material batu bata merah menjadi material paling favorit yang paling banyak digunakan. Bahan baku dasarnya adalah tanah liat yang dicetak, kemudian dijemur hingga kering, sebelum dibakar hingga kemerahan.
Ada banyak keunggulan dari batu bata merah sebagai dinding rumah, di antaranya:
Tapi di sisi lain ada juga kelemahan dari batu bata merah, seperti:
Dinding Rumah dengan Material Batako
Selain batu bata merah, batako juga banyak digunakan sebagai pilihan material dinding rumah. Keunggulan batako dibanding batu bata merah di antaranya adalah:
Tapi, material batako memiliki sifat yang menyimpan panas sehingga membuat rumah cenderung terasa pengap dan panas. Selain itu juga rentan terhadap guncangan, sehingga kurang aman jika terjadi gempa besar.
Dinding Rumah dengan Material Bata Ringan atau Hebel
Bata ringan atau hebel merupakan campuran dari berbagai material seperti semen, pasir kuarsa, gipsum, air, dan sebagainya. Kelebihan dari penggunaan material bata ringan, sesuai dengan namanya, bobotnya lebih ringan dan lebih rapi saat pemasangan.
Dan sama seperti sifat batu bata merah, bata ringan juga mampu menyerap panas. Keunggulan lainnya juga karena tahan terhadap gempa. Itu sebabnya bata ringan digunakan pada pembuatan rumah dome Teletubbies (rumah anti gempa) di Yogyakarta.
Tapi untuk pemasangan sebagai dinding rumah, aplikasi bata ringan tidaklah mudah. Diperlukan perekat dan cat khusus untuk melindungi dari air. Selain itu, harganya juga lebih mahal daripada batu bata merah dan distribusinya hanya bisa diperoleh di toko material besar.
Dinding Rumah dengan Material Kayu
Material kayu tidaklah sepopuler batu bata sebagai pilihan dinding rumah. Kayu bisa menjadi pilihan bagi yang ingin menghadirkan suasana natural pada bangunan. Sebagai insulator alami, material kayu memiliki sifat pencegahan terhadap hantaran panas sehingga bisa membuat udara ruangan terasa lebih sejuk.
Di sisi lain, material kayu harganya relatif mahal. Dibutuhkan perawatan ekstra agar kayu yang dipakai tahan lama mengingat kayu rentan pada iklim tropis dan juga serangan rayap.
Pemilihan dan pengaplikasian material untuk dinding hunian pada akhirnya menyesuaikan kebutuhan Sahabat Jago, antara aspek fungsi atau estetisnya dengan konsekuensi pada perawatan yang berbeda pada masing-masing materialnya.
Sumber gambar di sini
MEP adalah kependekan dari Mechanical (mekanik), Electrical (listrik), dan Plumbing (pipa). Tiga elemen utama ini memiliki fungsi yang berhubungan dengan pemanfaatan sarana dan prasarana dari sebuah bangunan. MEP ibarat seperti saraf, nadi, dan otot-otot di dalam tubuh manusia untuk melengkapi fungsinya sebagai makhluk hidup. Ketiga unsur ini menjadi pilar utama struktur sebuah bangunan yang saling terkait.
Sistem Mechanical (Mekanik)
Mekanikal adalah sistem kerja mesin atau motor. Pekerjaan mekanikal berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk menunjang bangunan secara fungsional, di antaranya adalah lift, AC, sampai fungsi pemadaman kebakaran.
Sistem Electrical (listrik)
Selain sistem mekanikal, ada juga sistem elektrikal yang memegang kendali fungsi instalasi kelistrikan. Fungsi sistem ini untuk memastikan pendistribusian energi listrik tepat agar kebutuhan listrik bisa terpenuhi dengan baik.
Sistem Plumbing (pipa)
Plumbing adalah sistem instalasi pemasangan pipa yang meliputi saluran pembuangan toilet, air hujan, serta instalasi pipa air yang memiliki fungsi mengelola distribusi air ke dalam maupun ke luar rumah.
Sumber gambar di sini
Ventilasi adalah elemen bukaan pada sebuah bangunan yang memiliki peran dalam pertukaran udara dari luar ke dalam. Ventilasi tidak selalu tentang jendela. Pintu dan lubang dinding pun termasuk ventilasi.
Posisi dan ukuran ventilasi memiliki peran dalam menghadirkan kenyamanan, kesehatan, dan keamanan rumah. Dengan perancangan bukaan yang baik, rumah Sahabat Jago akan memiliki sirkulasi udara yang berjalan baik juga, sehingga ruangan pun menjadi nyaman dan sehat.
Demikian 5 bagian dari konstruksi bangunan yang harus dipertimbangkan dalam memaksimalkan daya tahan rumah. Ikuti terus tips dan informasi seputar konstruksi dan desain bangunan di situs Jago Bangunan dan Facebook Jago Bangunan. Sahabat Jago juga bisa #TanyaPakJago di situs dan Facebook jika ada pertanyaan yang ingin disampaikan.
Sumber:
Tim Ahli Jago Bangunan
https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-jenis-jenis-dinding-rumah-dan-cara-merawatnya-20471
https://www.dekoruma.com/artikel/69581/bagian-dari-konstruksi-bangunan
https://www.99.co/id/panduan/konstruksi-bangunan-rumah